Pengalaman Menjadi MC untuk Anugerah Sastra Taufiq Ismail di TIM

Dengan puisi aku bernyanyi, sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta, berbatas cakrawa
Dengan puisi aku mengenang, keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis, jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk, nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa, perkenankanlah kiranya

Puisi Taufiq Ismail berjudul “Dengan Puisi, Aku” tersebut aku jadikan pintu pembuka acara Anugerah Sastra dan Kebudayaan Tahun 2024 dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta kepada Taufiq Ismail, saat aku menjadi pembawa acara atau MC tunggal di acara tersebut pada Selasa malam, 25 Juni 2024. Lanjutkan membaca

Ditulis pada Berbagi Kisah | 1 Komentar

Denny JA, Fernando Botero, dan Lukisan AI di Mahakam 24 Residence

ADA kesamaan antara Fernando Botero, pelukis ternama asal Kolombia yang saya kagumi, dengan Denny JA, tokoh top Indonesia di bidang konsultan politik, kepenulisan dan seni budaya, soal lukisan. Setidaknya tentang substansi lukisan. Botero dan Denny JA, menurut saya, sama-sama mempunyai pandangan bahwa karya seni harus memberikan kesenangan.

“Art was created to give a pleasure”. Begitu pandangan Botero yang kerap dia gaungkan dalam banyak kesempatan semasa hidupnya.

Fernando Botero banyak dikritik soal pandangannya ini. Tapi dia bergeming. Bahkan beberapa bulan sebelum kematiannya di akhir 2023, dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, dia bersikukuh dengan pandangannya itu. Lanjutkan membaca

Ditulis pada Sudut Pandang, Uncategorized | Tinggalkan komentar

Mentor Entrepreneurship Pertamaku adalah Ibu

Tanggal ulang tahunku hanya berjarak tiga hari dari ulang tahun ibuku. Aku merayakan ulang tahun di tanggal 4 April dan Ibuku di tanggal 7 April. Dan karena tanggal-tanggal tersebut dekat dengan Idul Fitri di tahun 2024 ini, jadi aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan ibu dan keluarga. Momen itu juga jadi momen refleksiku.

Aku aku mau cerita soal ibuku dan teladan yang aku dapatkan darinya. Ibuku saya memang seorang tamatan Sekolah Dasar (SD). Ibuku suka bercerita bahwa dia sangat ingin belajar di sekolah. Namun setelah lulus SD, dia tidak diijinkan melanjutkan sekolah oleh kakek saya karena memiliki penyakit asma akut.

Ibu saya sangat kecewa pada saat itu. Begitu kecewanya, sampai-sampai ijazah SD miliknya dia lempar ke atas genteng rumah.

Lanjutkan membaca

Ditulis pada Uncategorized | 6 Komentar

Marie Kondo Dalam Renungan Ramadan

Senin, 8 April 2024

Aku melajukan mobilku dari rumah Ibuku di Bogor ke Mall of Indonesia (MOI) di Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara di sore ini. Jalanan ibu kota tampak mulai kesepian, ditinggalkan oleh mereka yang biasa memadati tol dan jalanan dengan kendaraannya.

Hari ini, aku jauh-jauh datang ke MOI untuk memenuhi undangan buka puasa serta berbagi renungan ramadan yang digelar oleh grup bernama “Creator Club”, dengan “ketua kelas”-nya adalah Denny JA. Sebuah grup kecil namun berisi nama-nama besar yang luar biasa hebat. Entah mengapa, jalan dari Tuhan membawaku masuk ke dalam grup tersebut. Padahal, tentu namaku belum sebesar para anggota di dalamnya.

Lanjutkan membaca

Ditulis pada Sudut Pandang | 1 Komentar