Dengan puisi aku bernyanyi, sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta, berbatas cakrawa
Dengan puisi aku mengenang, keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis, jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk, nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa, perkenankanlah kiranya
Puisi Taufiq Ismail berjudul “Dengan Puisi, Aku” tersebut aku jadikan pintu pembuka acara Anugerah Sastra dan Kebudayaan Tahun 2024 dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta kepada Taufiq Ismail, saat aku menjadi pembawa acara atau MC tunggal di acara tersebut pada Selasa malam, 25 Juni 2024. Lanjutkan membaca